Selasa, 02 Februari 2016

SoftSkill 2015/2016

CUBEHELIX DIAGRAM












Adhi Gunawan-50413170
Aktor Eka Prakoso-59413758
Intan Della Vania-54413432
Muhammad Pebri Gantoro-56413063
Pembahasan : Cubehelix Color dan Diagram
Mata Kuliah : Desain Permodelan Grafik
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku mengenai CubeHelix Diagram.
Dalam Kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu menyelesaikan penyususnan buku ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala bantuan yang telah diberikan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu kami mengharaapkan saran dan kritik yan sifatnya membangun demi perbaikan lebih lanjut dari semua pihak khususnya pembaca.

Depok, Januari 2016


Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN

 

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan zaman yang sangat pesat dewasa ini tidak dapat dipisahkan dengan pesatnya perkembangan Teknologi. Dengan harapan perkembangan teknologi informasi ini dapat membawa pengaruh yang besar dalam berbagai bidang seperti perekonomian, kesehatan dan statistik.
Banyak beberapa ahli yang terus meneliti hal-hal baru hingga menyebabkan banyak ide untuk membuat teknologi baru. Contohnya adalah teknologi di bidang kesehatan khususnya pada penyakit buta warna yang belum ditemukan obat maupun pencegah buta warna itu sendiri. Selain itu dalam bidang statistik dalam hal kependudukan juga dikembangakn teknologi terbaru. Oleh karena itu para ahli dalam hal ini adalah astronom membuat cuberhelix yang dapat membantu penderita buta warna. Selain itu cuberhelix juga digunakan untuk membantu pemetaan kependudukan dan Negara serta untuk menentukan kontur. Oleh karena itu akan dibahas mengenai cube helix.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang pembahasan buku ini, penulis akhirnya berinisiatif membahas beberapa persoalan dalam tema ini, yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan cube helix ?
2.      Apa kelebihan dari cube helix diagram ?
3.      Apa kekurangan dari cube helix diagram ?
4.      Apa saja software yang dalam cube helix ?
5.      Bagaimana pemanfaatan terhadap lingkungan dan keadaan sekitar ?

C. TUJUAN PENULISAN

1.      Memenuhi tugas Softskill.
2.      Menjelaskan cube helix beserta aktifitas dan teknik-teknik dalam meningkatkan teknologi cube helix.
3.      Menjelaskan kelebihan dan kekurangan cube helix.
4.      Menjelaskan pemanfaatan cube helix terhadap keadaan sekitar.
















BAB 2

Warna dan Psikologi Warna

Warna adalah spectrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otakterhadap campuran tiga warna dasar: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentudari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna). Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang.

Mode dan Pemodelan Warna

Untuk menentukan permodelan warna yang akan digunakan untuk menampilkan dan mencetak sebuah gambar diperlukan pemilihan mode warna. Permodelan warna yang dapat digunakan adalah HSB (hue, saturation, brightness); RGB (red, green, blue); CMYK (cyan, magenta, yellow, black).



Berikut adalah pemaparan terkait model-model warna tersebut :

HSB

Model ini didasarkan pada persepsi manusia terhadap warna dan menggambarkan tiga karakteristik fundamental warna, yaitu :
·         Hue adalah warna yang direfleksikan atau ditransmisikan sebuah objek. Nilainya diukur dari lokasi pada roda standar warna (Gambar 1), yang diekspresikan dengan nilai derajat sudut di antara 0° dan 360°. Dalam penggunaannya, hue mengidentifikasikan nama dari sebuah warna seperti merah, oranye(jingga), atau hijau.
·         Saturation adalah ukuran kekuatan serta kemurnian sebuah warna. Saturation merepresentasikan ukuran (kuantitas) dari prporsi keabuan pada hue, ukurannya dalam bentuk persentase dari 0% (gray) sampai dengan 100% (fully saturated). Pada roda standar warna, nilai saturation dari pusat roda (lingkaran) menuju tepian roda akan semakin bertambah.
·         Brightness adalah ukuran skala pencahayaan (lightness) atau kegelapan (darkness) dari sebuah warna, umumnya diukur sebagai nilai persentase dari 0% (black) sampai dengan 100% (white).

Model RGB

Model RGB didasarkan pada besarnya persentasi dari keseluruhan spektrum warna yang visible (dapat dilihat oleh manusia) dimana warna tersebut dapat dibentuk atau direpresentasikan dengan pencampuran (mengkomposisikan) warna merah (red), hijau (green) , dan biru (blue) dengan skala pencahayaan dalam berbagai proporsi dan intensitas. Sehingga warna yang saling tumpang-tindih (overlap) akan membentuk warna cyan, magenta, kuning, dan putih (Gambar 2). RGB juga sering disebut warna additive karea warna RGB merupakan kombinasi untuk menghasilkan warna putih. Warna additive sering digunakan untuk pencahayaan, video, dan monitor. Sebagai contoh pada monitor, warna yang terbentuk dihasilkan dari emisi cahaya dari cahaya red, green, dan blue dari phosphor.

Model CMYK

Model CMYK didasarkan pada cahaya yang diserap serta kualitas tinta pencetak pada kertas. Cahaya Putih diibaratkan sebagai tinta transparan, dianggap gelombang cahaya yang visible seluruhnya terserap dan yang selainnya direfleksikan kembali menuju mata. Pada teorinya, cyan (C), magenta (M), dan yellow (Y) pigmen dapat dikombinasikan untuk mengabsorbsi seluruh cahaya dan memproduksi warna hitam. Atas alasan ini CMYK disebut sebagai warna subtractive colors.

Grayscale Mode

Mode ini adalah mode yang menggunakan 256 skala keabuan yang berbeda. Pada setiap piksel penyusun image memiliki nilai kecerahan cahaya dalam selang 0 (black) - 255 (white). Nilai grayscale dapat diukur dari persentase tutupan tinta hitam (0% menyatakan white, dan 100% berarti black). Bentuk Image dihasilkan menggunakan kombinasi black-dan-white ataupun suatu skala keabuan (grayscale) tertentu pada mode Grayscale.

Mode Warna

Berbeda dengan pemodelan warna yang merupakan bagian yang terkait dengan pengaturan komponen (parameter) ukuran sebuah warna, mode warna merupakan hal yang terait dengan bagaimana sebuah device menampilkan output hasil pengaturan komponen (parameter) pada saat pemodelan.

Pigmen

Merupakan zat pada permukaan suatu benda yang apabila disinari dengan Cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap mata. Pigmen dibagi menjadi tiga pigmen dasar dimana pigmen dasar tersebut dapat meniru pigmen lain dengan cara dicampurkan dengan proporsi yang tepat. Ketiga pigmen dasar tersebut adalah pigmen cyan, magenta, dan kuning. Misalnya untuk mendapatkan pigmen merah, dicampurkan pigmen magenta dan kuning dengan proporsi 1:1. Berkebalikan dengan teori warna, di dalam teori pigmen sensasi putih dianggap sebagai tidak adanya seluruh pigmen.

CUBEHELIX COLOR PALETTES

Cubehelix memiliki fitur yang sangat penting agar dapat mencetak baik dalam warna dan hitam putih. Dengan Cube helix maka dapat menghemat banyak waktu untuk membuat angka untuk publikasi yang warnanya hanya tersedia secara online. Cubehelix mengerjakannya dengan cycle melalui kubus RGB , sambil terus meningkatkan saturasi ( hitam putih). Untuk menunjukkan kemampuan cetak, dapat dilihat dari perbandingan palet warna, di kedua warna, yakni hitam & putih untuk cubehelix dan default untuk sebagian besar paket plotting.
Pada Cubehelix pada hasilnya memiliki lebih banyak informasi. Ketika menggunakan warna untuk peta kontur atau kepadatan, dan mencoba untuk menyampaikan data tiga dimensi di “flatland” ( ruang 2D ) . Jika kita menggunakan pelangi , maka hanya akan mengandalkan warna saja. Namun dengan CUBEHELIX tidak hanya dapat dilakukan dengan banyak warna tetapi juga dengan saturasi. Bahkan dapat secara efektif melakukan ini untuk beberapa dataset sekaligus.
Orang-rang akan menyukai hasil printer hitam putih sejak saturasi cubehelix “sangat baik”. Cubehelix dapat mencetak pemetaan kontur yang menakjubkan dan dapat benar-benar dipahami. Ini memiliki fungsi ganda untuk menampilkan angka pada proyektor. Jika saluran merah padam , atau kuning lemah, plot Anda akan menjadi antipeluru . Jika kami sedang berpikir tentang warna aneh di visualisasi data Anda , kami tidak berpikir tentang hasil wawasan atau groundbreaking Anda untuk mencoba menunjukkan .
Pada umumnya cubehelix sangat tidak baik untuk semua bentuk-bentuk buta warna , hal ini berkat perubahan yang konstan. Sekitar 8-10% pria memiliki beberapa bentuk kekurangan persepsi warna , dan jika Anda membuat peta kerapatan dengan pelangi jenuh yang normal seperti saat Anda menendang seseorang (mungkin siswa , kolega, pengusaha masa depan ) di lutut . Sebaiknya tidak skema warna default kita menjadi yang paling mudah untuk semua orang dapat melihat ?
Cubehelix , seperti yang didefinisikan oleh Dave Green ( 2011) , memiliki beberapa kegunaan “tombol” agar Anda dapat menyesuaikan . Ini termasuk : berapa kali pelangi akan pergi , dimulai dari warna apa, harus pergi ke arah mana ( ROYGBIV vs vibgyor ) , seberapa cepat untuk pergi dari hitam ke putih , dan bagaimana titik jenuh untuk membuat warna .
Roy G. Biv adalah singkatan dari warna-warna yang ada dalam pelangi. Berikut singkatan warna pelangi secara berurutan :
·         R singkatan dari Red, warna merah
·         O singkatan dari Orange, warna jingga atau oranye
·         Y singkatan dari Yellow, warna kuning
·         G singkatan dari Green, warna hijau
·         B singkatan dari Blue, warna biru
·         I singkatan dari Indigo, warna nila
·         V singkatan dari Violet, warna ungu
Beberapa contoh sederhana untuk menunjukkan fleksibilitas ! Di sini telah menyertakan 4 tes :
1.      Skema default akan “mundur” melalui roda pelangi sekali ( rotasi = -1 , vibgyor ) ,
2.      Setelah melalui roda arah yang tepat,
3.      Gerakan nol warna ( hanya hitam ke putih ) mulai biru,
4.      dan 5 kali melalui pelangi.
Hal ini membuat keluarga hampir tak terbatas dari palet warna yang tersedia . Jika Anda memiliki beberapa dataset untuk merencanakan bersama-sama Anda bisa menggunakan rotasi = 0 dan hanya mengubah warna awal. Membuat skema heatmap di rona setiap usaha. Jika angka Anda mencakup kontur dan garis atau titik , Anda bisa menggunakan cubehelix pastel seperti untuk kontur dan sangat jenuh atau warna yang mendalam untuk poin untuk membuat kontras benar-benar pop.





BAB III
APLIKASI CUBEHELIX


Pada bab ini kami mengulas software yang menggunakan tools-tools dari cubehelix. Seperti yang telah di jelaskan di bab sebelumnya cubehelix adalah skema warna yang di gunakan untuk menampilkan gambar intensitas Astronomi, yang sifatnya monoton atau hanya dapat meningkatkan kecerahan saat di tampilkan di greyscale (hitam putih). Biasanya cubehelix digunakan sebagai alat pembantu bagi penderita buta warna, pemetaan Negara dan kependudukan, menentukan kontur, dan degradasi warna.
Aplikasi aplikasi yang di gunakan biasanya berbentuk scientific plotting. Sebuah plot adalah teknik grafis untuk mewakili satu set data, biasanya sebagai grafik yang menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Plot dapat di gambar dengan tangan atau oleh plotter mekanik atau elektronik. Grafik juga dapat digunakan untuk membaca nilai variabel yang tidak diketahui diplot.
Plot memainkan peran penting dalam statistik dan analisis data. Prosedur di sini secara luas dibagi menjadi dua bagian : kuantitatif dan grafis. Teknik kuantitatif adalah serangkaian prosedur statistik yang menghasilkan keluaran numerik atau tabular. Contoh teknik kuantitatif meliputi :
·         Uji hipotesa
·         Analisi varian
·         Estimasi titik dan Interval
·         Kuadrat regresi
Prosedur grafis seperti plot adalah jalan singkat untuk mendapatkan wawasan ke dalam kumpulan data dalam hal asumsi pengujian, pemilihan model, validasi model, pemilihan estimator, identifikasi hubungan, faktor penentuan efek, deteksi outlier. Grafik statistik memberikan wawasan aspek struktur yang mendasari data.

Veusz

veusz merupakan salah satu jenis scientific plotting, aplikasi ini didirikan oleh QT company yang merupakan salah satu perusahaan perangkat lunak. Selain menjual software - software perusahaan ini juga menyediakan platform pengembangan perangkat lunak / software, frameworks serta jasa konsultasi. Produk andalannya adalah Qt ,multi-platform Graphical User Interface (GUI) framework yang di tulis dalam bahasa C ++. Qt populer dengan pengembangan aplikasi menggunakan C ++ tetapi didukung untuk bahasa perograman lainnya juga, seperti Python.
Aplikasi Veusz ini di buat dengan bahasa pemrograman pyhton, PyQt dan NumPy. Software ini tersedia secara gratis bagi siapa saja untuk mendistribusikan di bawah ketentuan GPL (General Public License) yang banyak digunakan untuk lisensi perangkat lunak yang tidak berbayar atau gratis, yang menjamin para pengguna (individu, organisasi, perusahaan) dalam kebebasan untuk menjalakan, studi, menyebarluaskan dan memodifikasi suatu prangkat lunak atau software. Hal ini di rancang untuk menghasilkan publikasi plots yang berkualitas.
Program ini menghasilkan plot dalam format vektor yang sudah populer seperti PDF, PostScript dan SVG. Ini adalah cross-platform, bekerja di bawah Microsoft Windows, Mac OS X dan Unix / Linux. Data dapat dibaca dari teks, CSV, HDF5 atau FITS file. Selain itu, Anda juga dapat memasukkan, memanipulasi atau memeriksa data dari dalam aplikasi .
Plot yang dibangun dari satu set merencanakan widget yang dapat ditambahkan ke dokumen dan yang sifat yang diedit menggunakan ainterfaces yang konsisten. Misalnya, widget grafik dapat ditempatkan dalam widget grid untuk membuat sebuah array dari grafik. Widgets yang terdapat di dalam veusz X-Y plots, functions, contours, box plots, polar plots, ternary plots, vector plots, data images, labels and a variety of shapes. Dataset dapat dibaca dengan menggunakan format standar seperti CSV, HDF5 atau FITS, atau masuk, diedit atau dibuat menggunakan fungsi dari dataset yang ada. Fungsi juga dapat dipasang ke data. Fungsi juga dapat di pasang di data.
Fitur menarik lainnya adalah kemampuan untuk menanamkan aplikasi dalam program lain, yang akan memungkinkan mereka untuk menggunakan fitur merencanakan yang tercantum di atas. Selain itu, mendukung fungsi ditetapkan pengguna dan konstanta. Di antara fitur menarik lainnya, kita bisa menyebut dukungan untuk render multithreaded, utilitas data yang picker, Plugin arsitektur, kontrol dengan SAMP dan D-Bus, serta tutorial interaktif yang akan muncul ketika Anda memulai aplikasi untuk pertama kalinya. Di bawah tenda, kita dapat melaporkan bahwa aplikasi yang ditulis dalam bahasa pemrograman Python dan menggunakan perpustakaan PyQt / Qt4 untuk antarmuka pengguna grafis, dan perpustakaan Numpy untuk fungsi merencanakan ilmiah. Mendukung GNU / Linux, Microsoft Windows dan sistem operasi Mac OS X. Menyimpulkan, Veusz adalah aplikasi plotting ilmiah yang besar dan kompleks yang telah dirancang dari bawah ke atas untuk memberikan pengguna dengan fitur top-notch dan fungsi yang unik.
Fitur-fitur yang tersedia di dalam veusz antara lain:
·         Plotting features:
o    X-Y plots (with errorbars, colours and sizes)
o    Line and function plots
o    Contour plots Images (with colour mappings and colorbars)
o    Stepped plots (for histograms)
o    Bar graphs
o    Vector field plots
o    Box plots
o    Polar plots
o    Ternary plots
o    Plotting dates
o    Fitting functions to data
o    Stacked plots and arrays of plots
o    Nested plots
o    Plot keys
o    Plot labels Shapes and arrows on plots
o    LaTeX-like formatting for text
o    Multiple axes
o    Axes with steps in axis scale (broken axes)
o    Axes scales using functional forms, optionally linked to another axis
o    Plotting functions of datasets
·         Input and output:
o    EPS/PDF/PNG/SVG/EMF export
o    Dataset creation/manipulation
o    Embed Veusz within other programs
o    Text, CSV, HDF5, FITS, NPY/NPZ, QDP, binary and user-plugin importing
o    Data can be captured from external sources
·         Extending :
o    Use as a Python 2/3 module
o    User defined functions, constants and can import external Python functions
o    Plugin interface to allow user to write or load code to
o    import data using new formats
o    make new datasets, optionally linked to existing datasets
o    arbitrarily manipulate the document
o    Scripting interface Control with DBUS and SAMP
·         Other features :
o    Data picker
o    Interactive tutorial
o    Multithreaded rendering

 

Interface Veusz

Menu dropdown yang berada di dalam program veusz antara lain :
·         Menu Bar
o    File : di dalam menu File terdapat New, Open, Save, Save as, Print, Eksport, Close window, Quit
o    Edit : Di dalam menu Edit terdapat Undo, Redo add, Select, Preferences, Default style, Custom definition, Cut, Copy,Paste, Move up, Move down, Delete, Rename.
o    View : Di dalam menu View terdapat Windows, Zoom in, Zoom out, Zoom 1:1, Zoom to width, Zoom to height, Zoom to page, Previous page, Next page, Full screen, Select items or scroll, Read data points, Zoom graph
o    Insert : Di dalam menu Insert terdapat Add page, Add grid, Add graph, Axis, Add xy, Add bar, Add fit, Add function, Add boxplot, Add image, Add contour, Add vectorfield, Add key, Add label, Add color bar, Add polar, Add ternary, Shape.
o    Data : Di dalam menu Data terdapat Opreation, Import, Editor, Create, Create 2D, Capture, Filter, Histogram, Reload.
o    Tools : Di dalam menu Tools terdapat Colors, General, Widget
o    Help : Di dalam menu Help terdapat Home page, GNA Project page, Suggestions and bugs, Tutorial, Example documents, About.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar