Pengantar Komputasi Modern
Pengertian Komputasi Modern
Komputasi modern adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi
dan menyimpannya dalam sebuah memory, memory disini bisa juga dari memory
komputer. Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan
komputer maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern. Konsep
ini pertama kali digagasi oleh John Von Neumann (1903-1957). Beliau adalah
ilmuan yang meletakkan dasar-dasar komputer modern. Von Neumann telah menjadi
ilmuwan besar abad 21. Von Neumann memberikan berbagai sumbangsih dalam bidang
matematika, teori kuantum, game theory, fisika nuklir, dan ilmu komputer yang
di salurkan melalui karya-karyanya . Beliau juga merupakan salah satu ilmuwan
yang terkait dalam pembuatan bom atom di Los Alamos pada Perang Dunia II lalu.
Kegeniusannya dalam matematika telah terlihat semenjak kecil dengan mampu
melakukan pembagian bilangan delapan digit (angka) di dalam kepalanya.
Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang
ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi:
1. Akurasi (big,
Floating point)
2. Kecepatan (dalam
satuan Hz)
3. Problem Volume Besar
(Down Sizzing atau pararel)
4. Modeling (NN &
GA)
5. Kompleksitas
(Menggunakan Teori big O)
Teori Automata dan
Bahasa Formal
Teori Otomata dan bahasa formal, berkaitan dalam hal
pembangkitan kalimat/generation yaitu, menghasilkan semua kalimat dalam bahasa
L berdasarkan aturan yang dimilikinya. Dan pengenalan kalimat / recognition
yaitu, menentukan suatu string (kalimat) termasuk sebagai salah satu anggota
himpunan L.
Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language),
terutama untuk kepentingan perancangan kompilator (compiler) dan pemroses
naskah (text processor). Bahasa formal adalah kumpulan kalimat. Semua kalimat
dalam sebuah bahasa dibangkitkan oleh sebuah tata bahasa (grammar) yang sama.
Sebuah bahasa formal bisa dibangkitkan oleh dua atau lebih tata bahasa berbeda.
Dikatakan bahasa formal karena grammar diciptakan mendahului pembangkitan
setiap kalimatnya. Bahasa manusia bersifat sebaliknya; grammar diciptakan untuk
meresmikan kata-kata yang hidup di masyarakat. Dalam pembicaraan selanjutnya
‘bahasa formal’ akan disebut ‘bahasa’ saja.
Finite State Machine
(FSM)
Bahasa formal dapat
dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string-string simbol
alphabet tertentu. Namun bahasa juga dapat dipandang sebagai entitas-entitas
abstrak yang dapat dikenali atau dibangkitkan melalui suatu mesin komputasi.
Mesin yang dapat mengenali bahasa kelas ini adalah finite state machine.
Defenisi FSM
Ada beberapa definisi
mengenai Finite State Machine (FSM) atau sering juga disebut dengan
Finite State Automata (FSA).
1. FSM didefenisikan
sebagai perangkat komputasi yang memiliki input berupa string dan output yang
merupakan satu dari dua nilai yang dapat di-accept dan reject (Rich : 2009).
2. Finite Automata adalah
model matematika sistem dengan masukan dan keluaran diskrit. Sistem dapat
berada di salah satu dari sejumlah berhingga konfigurasi internal disebut state
(Hariyanto : 2004).
3. FSM adalah sebuah
metodologi perancangan sistem kontrol yang menggambarkan tingkah laku atau
prinsip kerja sistem dengan menggunakan tiga hal berikut: State (Keadaan),
Event (kejadian) dan action (aksi). Pada satu saat dalam periode waktu yang
cukup signifikan, sistem akan berada pada salah satu state yang aktif. Sistem
dapat beralih atau bertransisi menuju state lain jika mendapatkan masukan atau
event tertentu, baik yang berasal dari perangkat luar atau komponen dalam
sistemnya itu sendiri. Transisi keadaan
ini umumnya juga
disertai oleh aksi yang dilakukan oleh sistem ketika menanggapi masukan yang
terjadi. Aksi yang dilakukan tersebut dapat berupa aksi yang sederhana atau
melibatkan rangkaian proses yang relatif kompleks (Setiawan : 2006).
Contoh Diagram FSM
Diagram tersebut
memperlihatkan FSM dengan dua buah state dan dua buah input serta empat buah
aksi output yang berbeda : seperti terlihat pada gambar, ketika sistem mulai
dihidupkan, sistem akan bertransisi menuju state0, pada keadaan ini sistem akan
menghasilkan Action1 jika terjadi masukan Event0, sedangkan jika terjadi Event1
maka Action2 akan dieksekusi kemudian sistem selanjutnya bertransisi ke keadaan
State1 dan seterusnya.
Secara formal FSM
dinyatakan oleh 5 tupel atau M=(Q, ∑, δ, S, F),
(Utdirartama, 2001)
dimana:
Q = himpunan
state/kedudukan
∑ = himpunan symbol
input/masukan/abjad
δ = fungsi transisi
S = state awal/ kedudukan
awal (initial state), S Q
F = himpunan state
akhir, F Q
FSM terdiri dari dua
jenis, yaitu FSM ber-output dan FSM tidak ber-output. FSM tidak ber-output
digunakan untuk pengenalan bahasa dalam komputer, dengan input yang dimasukkan
akan diperoleh apakah input tersebut dikenal oleh bahasa komputer atau tidak.
Salah satu penggunaan FSM tidak ber-output adalah program compiler, yaitu
program untuk memeriksa apakah perintah yang digunakan pengguna benar atau
salah. Sementara untuk FSM ber-output digunakan untuk merancang mesin atau
sistem (Zen, 2008). Dan FSM yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah FSM
ber-output, dan untuk selanjutnya akan dituliskan dengan FSM saja.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar